About

STAIN KEDIRI

STAIN KEDIRI
USHULUDDIN

Kamis, 10 Desember 2015

MISA NATAL DI GKJW (GEREJA KRISTEN JAWI WETAN)



DIRECT RESEARCH MISA NATAL DI GKJW (GEREJA
KRISTEN JAWI WETAN)
DESA SEGARAN KECAMATAN WATES KABUPATENKEDIRI
25 Desember 2014




Oleh : Wardatul Husniah

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN AGAMA
JURUSAN USHULUDDIN DAN ILMU SOSIAL
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI
JL. SUNAN AMPEL 07 NGRONGGO
2014/2015


Kata Pengantar
Assalamu’alaikumwarahmatullaahi wabarakaatuh
          Salam kasih, damai, dan sejahtera untuk kita semua.
          Merry crishmast and happy new year.

            Rasa syukur perlu kami ucapkan beribu kali kepada Tuhan yang maha Esa, nikmat-NYA berupa kesehatan, kecerdasan, kemampuan intelektual sehingga mengantarkan kami pada status sebagai kaum terpelajar dan menyandang gelar mahasiswa. Lebih tepatnya Mahasiswa STAIN Kediri Jurusan Ushuluddin dan Ilmu Sosial Progam Study Perbandingan Agama.
            Serta shalawat dan salam tetap kami curahkan kepada sang juru damai seluruh ummat Muhammad SAW. Yang kami nantikan keselamatan atas Beliau, keluarga dan penduduk dunia. Semoga!
            Ucapan beribu terima kasih, tak luput kami sampaikan kepada:
1.      DEMA PS.PA, yang telah mengadakan kerja sama kali ke tiga ini, dengan GKJW Segaran Wates guna sebagai Direct Researh dan perwujudan semangat kerukunan antar umat beragama.
2.      Panitia perayaan Misa Natal, kawula muda jemaat GKJW Segaran Wates yang membuka pintu seluasnya untuk kami dalam  kegiatan direct research misa natal 2015.
3.      Mahasiswa Perbandingan Agama, terkhusus semester satu, umumnya semua mahasiswa PA, alumni Perbandingan Agama, Dema jurusan dan Dema Prody yang menjadi tamu undangan turut menyukseskan agenda kami.


            PA: Peace Building, Ikut merayakan Misa Natal Sebagai Agenda Direct research

          Demi membuktikan eksistensi perbandingan agama di STAIN Kediri, mahasiswa PA[1] kembali mengadakan direct research misa natal tepatnya di GKJW (Gereja Kristen Jawi Wetan). Momentum itu, sekaligus sebagai bentuk kerjasama menjaga kerukunan antar umat beragama khususnya di Kabupaten Kediri.
            “Semangat pluralisme menuju guyub rukun antar umat beragama.” Menjadi tema yang didengung-dengungkan oleh tim panitia direct research tahun ini untuk menarik semangat para mahasiswa PA guna peduli akan potensi yang terpendam dalam setiap individu untuk menjadi agent of peace, Kamis (25/12).
            Dengan berlangsungnya prosesi pemberangkatan di halaman STAIN Kediri, kira-kira pukul 16.00 WIB yang dipimpin langsung oleh ketua panitia direct research saudari amilatul farihah menjadi pertanda dimulainya kegiatan kami. Seperti agenda pada direct research sebelumnya, kali ini tidak beda jauh. Dimulai dengan berkumpul dihalaman STAIN Kediri  kami makan bersama, sebagai pertanda kekeluargaan yang erat .  Setelah itu, mahasiswa maupun tamu undangan berangkat mengendarai motor masing-masing yang mendapatkan uang pesangon transport Rp 15.000.
            Perjalanan kurang lebih satu setengah jam, akhirnya kami berhasil mencapai jarak 15 km. Sesampai di GKJW, kami tidak langsung  menuju Gereja. Mencari  masjid dan menunaikan sholat maghrib terlebih dahulu di masjid desa Segaran adalah agenda kami berikutnya. Setelah itu kami menuju lokasi. Tepat pada pukul 18.30 WIB kami sampai di GKJW. Sambutan serta berbagai ucapan selamat datang menyapa kami dengan ramah tamah. Kawula muda jemaat GKJW Segaran Wates yang menjadi panitia penyelenggara mempersilakan kami duduk dengan tamu Gereja yang lain. Ada Mahasiswi PA yang mendapatkan kehormatan dipersilakan duduk di paling depan. Tepat pada pukul 19.00 WIB acara misa natal dimulai. Pemandu acara membuka perayaan dengan mengucapkan berbagai do’a-do’a serta puji-puji an yang menurut kami juga agak asing. Tidak pernah luput mereka juga menyebut-nyebut kami dalam ucapan rasa syukur dan terim kasih.
            Dengan tema “perjumpaan dengan Yesus dalam  keluarga” mereka mengharapkan bahwa natal kali bisa mengantarkan Jemaat GKJW khususnya, penduduk Kediri umumnya dan seluruh ummat dapat mengalami perjumpaan dengan yesus dalam keluarga yang sejahtera.
             Kegiatan misa natal diawali dengan berbagi nyanyian, (valice navidad, dido’a ibuku, merry cristmash dll). Setelah itu berbagai rangkaian seperti drama yang menggambarkan betapa berharganya sebuah keluarga, dance, penampilan band dari GKJW turut memeriahkan natal kali ini. Disebagian sesi juga ada bagi-bagi hadiah dimana hadiah tersebut diberikan kepada seseorang yang datang paling awal ke Gereja dan juga hadiah yang diberikan kepada mereka yang paling kompak serta semangat dalam mengikuti misa natal tahun ini. Tepuk tangan meriah, berbagai lagu dan gemerlap lampu turut melengkapi deretan acara natal tahun ini. Tidak ketinggalan dialog tentang pemuda dan cinta oleh bu Ernawati dan Bapak matius ikut menambah maraknya suasanya natal di GKJW tersebut.
            Dalam sesi dialog tersebut kami dapat mengambil kesimpulan yang mungkin bisa dijadikan pelajaran kita semua “ Bahwasannya Tuhan itu, tidak pernah menciptakan segala sesuatu dalam kedaan sia-sia, apapun itu. Mereka berpendapat bahwa cinta kasih harus ditularkan kepada siapa saja. Ketika mereka mendapat pertanyaan bagaimana dengan adat Jawa kalau pemuda ini menikah dengan pemudi itu pasti akan cerai karena hari lahir mereka kurang baik. Memurut pendapat mereka semua hari diciptakan oleh Tuhan sebagai hari yang baik, dan tidak ada tempat di dunia ini yang diciptakan di bagian bumi yang buruk. Kalau seandainya kita percaya akan hal itu? Dimanakah letak keimanan kita? Apakah kita hanya percaya dengan hari-hari sesuai dengan adat?. Mereka juga menjawab pertanyaan tentang anak durhaka kepada orang tua, menanggapi hal itu bapak matius mengatakan bahwa kita memang harus berbuat baik kepada orang tua dalam keadaan bagaimanapun, akan tetapi yang terkadang luput dari kita adalah bagaimana carang kita berbakti sehingga diantara anak dan orang tua sering terjadi perselisihan paham. Yang paling tepat adalah bagaimana  cara kita, menempatkan sikap, waktu serta keadaan yang mendukung untuk saling berkomunikasi dengan keluarga agar tercipta kelyarga yang harmonis.”
            Setelah  sesi dialog usai, dilanjut sambutan-sambutan. Pertama kami mendengarkan sambutan dari ketua panitia misa natal dan kemudian tidak ketinggalan wakil dari STAIN Kediri yaitu Ketua Dema PS.PA turut mengisi acara tersebut.
            Malam menunjukkan pikul 22.00 WIB, dan kami dipersilakan untuk menuju ruangan Tanya-jawab alias diskusi. Di ruangan tersebut kita dijamu dengan makanan dan minuman setelah sesi Tanya jawab seputar misa natal dan agama Kristen sebagai referensi kami direct research.
            Dipandu oleh mas Titus selaku ketua forum kepemudaan di GKJW dan mbak………….  diskusi dimulai kami mendapatkan jawaban langsung dari Bapak Matius dan Bu Ernawati selaku pastur di GKJW Segaran Wates Kediri.
Forum Tanya jawab:
  1. Amila: Apakah  penyebutan misa natal, perayaan natal dan penyebutan lain berbeda makna? Kalau beda mohon dijelasakn?
Jawab: Mas Titus, Sama. Sebenarnya penyebutan itu sama-sama pada maknanya tidak samanya pada gerejanyanya. Kalau di GKJW Segaran Wates lebih nasionalis ada juga yang perayaan misa natal berbeda dengan, biasanya menganut system pantikusta.
  1. Retno: Dimanakah beda misa natal dan perayaan natal?
Jawab: Pada tanggal. Ditanggal 24 Desember orang-orang menyambut natal. Ditanggal 25 perayaan natal. Banyak berbagai gereja menamai dengan bermacam-macam sehingga setiap gereja berbeda.
  1. Riza: Makna natal buat mas titus dan asistenya (keduanya pemandu diskusi)?
Jawab: Mas titus, Natal sebagai ucapan rasa syukur datangnya yesus untuk kami. Natal kali ini, sebagai refleksi selama hidup samp untuk merenung dan berpikir kembali. Setelah acara ini kita akan akan ada planning apa? Bermakna perubahankah?.
Mbak asisten, suatu perubahan untuk kehidupan setiap orang.  Setiap orang sebenarnya punya nasib dan keselamatan masing-masing tapi orang Kristen dikarunia juru selamat. Jadi setelah selamat, apa yang akan kita lakukan? Apa yang kami terima harus disyukuri, memberi dan cinta kasih kepada sesame.
  1. Andini: Mengapa mengambil tema “perjumpaan dengan Yesus dalam keluarga?”
Jawab: Menjadi keputusan bersama Persatuan Gereja Indonesia, akan tetapi GKJW Segaran Wates memang mengambil tema yang lebih hits dan popular.
  1. Rohana: Bagaimanakah sebenarnya aturan-aturan orang Kristen? Mengapa Kristen identic dengan Santaclause dan salju?
Jawab: Orang Kristen mempunyai aturan-aturan sendiri disetiap jemaat gereja, yang diilhami oleh injil. Kalau GKJW Segaran Wates mempunyai buku pedoman namanya buku aturan “tata pranata GKJW”. Buku ini berisi tentang bagaimana cara menghadapi hidup, dijadikan pedoman untuk bersosialisasi, secara khusus berisi bagaimana orang Kristen bersikap. Bisa dikatan lebih mirip dengan UUD buku tersebut, juga mengalami revisi sesuai dengan keadaan zaman.
Santaclause dan salju hanyalah sebagi keren-kerenan. Lebih dikatan hanyalah bidaya barat. Budaya Santaclause memang sudah mendarah daging di telinga anak-anak, karena sebagian orang tua memaknainya sebagai “dongeng yang tidak berbahaya”. Sebenarnya Santaclause adalah nama seorang laki-laki yang sudah tua bahkan renta tinggal sendirian di pinggiran hutan Inggris pada zaman dulu. Ia sangat mencintai anak-anak setiap malam natal untuk menyampaikan rasa syukur pada Yesus dan mengunkapkan rasa cintany pada anak-anak ia selalu memberi berbagi hadoiah dan membagi-bagikannya pada anak-anak. Demi menyenangkan setiap anak yang ditemuinya ia berdandan sedemikian menarik supaya anak-anak tidak enggan melihat wajahnya yang sebenarnya sudah keriput. Dengan rusa serta kereta yang dimilikinya ia jadikan kendaraan untuk berkeliling desa.
  1. Agung: Mengapa harus pohon natal tidak yang lain? Apakah wajib menghias pohon natal?
Jawab: Sebenarnya makna pohon natal biasa saja. Bisa menggunakan pohon lain tidak harus natal, akan tetapi pohon natal ini bisa dimaknai sendiri sesuai dengan tema atau landasan dasar tema. Tidak wajib menghias pohon natal. Asal muasalnya mengapa kok harus pohon natal? Karena pada waktu itu, Ada seorang Jerman yang berjalan-jalan di hutan. Orang itu menemukan kerlap-kerlip yang begitu indah. Setelah diteliti ternyata cahaya itu berasal dari gesekan daun natal yang terkena pantulan sinar salju dari rembulan. Karena saking heranya ia membawa pulang pohon tersebut dan menghias sesampainya dirumah dengan berbagai ornament. Waktu itu, bertepatan dengan tanggal 25 Desember sebagai perayaan natal yang kemudian setiap natal orang tersebut menghias pohon natal. Akhirnya sampai sekarang menjadi budaya. Pesanya, ketika sesuatu dimaknai, diimani, pasti itu akan luar biasa.
  1. Wasi’: Apakah ada batasan pakaian dan makanan untuk orang Kristen?
Jawab: Tidak. Tentang pakaian, untuk apa berpakaian cantik, indah, mahal dan sangat rapat tapi hatinya buruk.
Tentang makanan,  tidak. Orang Kristen makan apa saja yang menurut mereka baik. Dasarnya ada di Injil, yang ceritanya ketika pada suatu malam Petrus berdo’a di atap rumahnya. Tiba-tiba ketika ia sedang khusu’ berdo’a didatangi oleh Tuhan Yesus dengan mengenakan jubah putih yang terbentang sangat lebar. Petrus melihat dihadapan Tuhan Yesus ketika terdapat berbagi binatang dan Tuhan menyeru kepada Petrus “ makanlah sekiranya kamu lapar”, Petrus menjawab “tidak, sesungguhnya itu sebagian haram bagiku”. Setelah mendengar jawaban dari Petrus Tuhan Yesus mengatakan “ Wahai Petrus sesungguhnya yang haram itu bukan yang kamu makan, tetapi yang haram itu adalah apa-apa yang kamu keluarkn dari mulutmu yang menyakiti hati oaring lain”.
  1. Intan: Apakah ada natal untuk pemuda? Orang tua? Kalau ada berarti bukankah perayaan akan beda-beda?
Jawab: Iya, Agar memudahkan untuk kita merayakan natal. Kalau bersama-sama yang muda cenderung bosan mengikuti prosesi mereka yang sudah tua. Karena di Kristen juga ada usia jeda, dimana ketika misalnya di Islam masuk usia akil baligh kalau dikristen berarti naik pada tibkat yang lebih tinggi. Dan seterusnya seperti itu.
  1. Fadli: Bagaimana ritual ibadah orang Kristen ?
Jawab: Tidak hanya padaa hari Minggu, Ibadah orang Kristen tidak ada batasan waktu. Ketika mereka ingin berdo’a dan beribadah ke gereja tidak hanya hari Minggu, hari apa saja boleh. Orang-orang Kristen lebih toleransi profesi.fleksibel. Kalau pada hari Minggu lebih pasti dan yang lain terserah.
Sedangkan perbedaan protestan dn katholik? Kitabnya sebenarnya sama. Akan tetapi kedua kitap aliran tersebut mempunyai perbedaan pada perjanjian baru. Seperti, kidung Jawa, kidung dami dll. Kategori pelayanan juga berbeda-beda.
  1. Bagimanakah nikah beda agama untuk orang Kristen?
Jawab: tidak boleh kecuali yang mempelai yang beragama selain Kristen bersedia berpindah keyakinan.
  1. Anam: Bagaimanakah umat Kristen menyikapi kehidupan setelah mati? Mengapa pada prosesi penguburan jenazah di dandani?
Jawab: kehidupan setelah mati berarti adalah kehidupan sesungguhnya dan perjumpaan dengan Yesus yang sesungguhnya. Dimana ketika berhubungan dengan manusia didunia ini bisa saja kita kita tidak selamat. Akan tetapi ketika setelah mati kita akan benar-benar diselamatkan Yesus.
Mengapa perlu dimake up karena bentuk penghormatan.
  1. Nia: Mengapa natal identic dengan lilin?
Bagaimana aplikasi orang Kristen dalam penghormatanya kepada bundha maria  wanita yang mengandung bayi Yesus terhadap wanita biasa?
Jawab: Filosopi lilin yang merelakan tubuhnya dibakar guna untuk sekitarnya menjadi terang.
Aplikasinya bahwa orang Kristen juga menggalakkan kesetaraan antara lki-laki dan perempuan. Theologi kekristenan pada zaman sekarang juga menyampaikn visi yang sama dengan theology feminisme yakni menuju kesetaraan itu berarti bukan usaha untuk lebih mengungguli.

            Berbagai pertanyaan telah dijawab dengan memuaskan, tepat pukul 23.30 WIB forum diskusi tersebut usai. Diakhir acara Kami menyampaikan terima kasih dan memberikan cindera mata berupa fandle direct research. Pengambilan gambar bersama Bapak matius dan mahasiswa PA sebagai pertanda berakhirnya acara pada malam misa natal tersebut.
            Demikian laporan penelitian yang lebih tepat disebut sebagai reportase jurnal harian dari dewan pers progam study perbandingan agama dalam kegiatan direct research di GKJW Segaran Wates. Selamat dan sukses temanku, saudaraku, sahabatku, salam kasih damai sejahtera untuk kalian semua.

Wassalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakaatuh.








[1] Merupakan kepanjangan dari Perbandingan Agama, yang nantinya dalam tulisan ini disebut PA.

0 komentar:

Posting Komentar