Sebuah artikel tentang 10 peringkat pondok pesantren terbaik dari
sebuah blog. Masih belum ada kriteria/ukuran, namun saya kira versi ini
lebih valid dari pada artikel dari kaskus (lihat bawah). Rerata berumur
cukup tua, dan sampai saat ini masih eksis bahkan terkenal sejak lama.
Jika pembaca punya usulan pondok pesantren lain, silakan tambahkan di
komentar. Mohon disertai alasannya. Atau anda punya usulan
kriteria/faktor apa saja yang perlu ditinjau dalam menilai kualitas
sebuah pondok pesantren, silakan tulis di bagian komentar.
DAFTAR ISI 10 PESANTREN TERBAIK
1. Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan
2. Pondok Pesantren Langitan Tuban
3. Pondok Modern Gontor Pondorogo
4. Pondok Pesantren Tebuireng Jombang
5. Pondok Pesantren Al-Khairaat Palu
6. Pondok Pesantren Banyuanyar Madura
7. Pondok Pesantren Nurul Jadid Probolinggo
8. Pondok Pesantren Musthofawiyah Sumut
9. Pondok Pesantren Buntet Cirebon
10. Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang
1. PONDOK PESANTREN SIDOGIRI PASURUAN (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Ponpes Sidogiri menempati urutan pertama sebagai pesantren terbaik,
terpopuler dan paling berpengaruh karena banyak hal: a) Ia pesantren
tertua di Indonesia yang bukan hanya masih eksis tapi terus berkembang;
b) Tetap berani mempertahankan sistem pendidikan salaf alias murni
mengkaji ilmu agama dan pada waktu yang sama tetap dapat memertahankan
jumlah santri yang mencapai puluhan ribu (putra dan putri); c) Dikenal
sebagai satu-satunya pesantren yang berhasil mandiri dalam bidang
finansial berkat berbagai usaha bisnisnya yang sangat sukses mulai dari
lembaga keuangan yang bernama BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) yang memiliki
banyak cabang, waralaba minimarket (mart) dengan nama Koperasi Sidogiri,
dan banyak usaha-usaha lain.
Komitmen Ponpes Sidogiri yang berdiri pada 1718 untuk tetap
mempertahankan sistem madrasah diniyah sampai tingkat ma’had ali
(setingkat universitas) yang bernama Tarbiyatul Mu’allimin dan
pengiriman guru tugas ke berbagai penjuru nusantara dan luasnya jaringan
alumninya menjadi faktor-faktor penting yang membuat Ponpes Sidogiri
menjadi pilihan mudah sebagai pesantren terbaik, tertua dan paling
berpengaruh di Indonesia. Lebih detail: Pondok Pesantren Sidogiri
Informasi web: http://sidogiri.net/sejarah/
2. PONDOK PESANTREN LANGITAN TUBAN (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Ponpes Langitan yang berdiri pada tahun 1852 merupakan pesantren yang
berpengaruh di kawasan Surabaya ke barat yaitu sepanjang kabupaten
Gresik, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Cepu. Figur kharismatik salah satu
pengasuhnya yaitu KH Abdullah Faqih di kancah politik nasional juga
menambah dikenalnya nama pesantren ini.
Ponpes Langitan patut mendapat respek karena kemampuannya untuk tetap
eksis bahkan tumbuh dan berkembang tanpa harus merubah sistem
pendidikannya yang menganut sistem salaf.
Informasi web: http://langitan.net/
3. PONDOK MODERN GONTOR (non madzab)
Pondok Modern Gontor adalah pelopor dan inovator dari pesantren modern
yang diilhami oleh antara lain modernisasi pendidikan Islam yang
dilakukan oleh Sir Syed Ahmad Khan founder Aligarh Muslim University di
India. Perubahan dari Ponpes Darussalam Gontor yang salaf menjadi modern
membuat pesantren ini menjadi insstitusi pendidikan Islam yang menjadi
tempat belajar masyarakat perkotaan yang dulunya enggan mondok
pesantren.
Ciri khas dari pesantren modern ala Gontor antara lain kedisiplinan
yang tinggi, kemampuan dan pembiasaan bahasa Arab dan Inggris dengan
menjadikannya sebagai bahasa sehari-hari, dan kerapian pakaian dengan
selalu bercelana dan berdasi saat sekolah, dll.
Gontor juga menjadi pelopor dari pesantren yang mengenakan biaya
tinggi dan mahal pada santri. Suatu hal baru yang tidak lazim dilakukan
pesantren khususnya di pesantrne salaf. Namun wali santri yang kelas
menengah rela merogoh koceh lebih dalam asal sesuai dengan kualitas yang
ditawarkan. Sekaligus ini menjadi kritik pada pesantren Modern
khususnya dari kalangan rakyat miskin yang tidak mampu membayar mahal
untuk pendidikan anak-anaknya.
Nilai minus lain dari sistem modern adalah kurangnya kemampuan
santrinya pada penguasaan literatur Islam klasik yang dikenal dengan
kitab kuning atau kitab gundul. Di samping itu, etika sopan santun
relatif berbeda dengan santri di pesantren salaf.
Namun secara keseluruhan, sistem yang diterapkan Pondok Modern Gontor
berjalan dengan sangat sukses. Dan setiap kesukesan selalu menciptakan
tren baru. Saat ini banyak pesantren yang menyebut dirinya “modern”
memfoto-copy apa yang dilakukan Gontor dengan beberapa modifikasi.
Informasi web: http://www.gontor.ac.id/
4. PONDOK PESANTREN TEBUIRENG JOMBANG (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Pesantren Tebuireng dikenal karena figur pendirinya sosok ulama
kharismatik pencetus organisasi Nahdlatul Ulama (NU) pada 1926 yaitu
Kyai Hasyim Asy’ari yang putranya-KH Wahid Hasyim– menjadi Menteri Agama
pertama Republik Indonesia sedang cucunya yang bernama KH Abdurrahman
“Gus Dur” Wahid menjadi presiden keempat RI dan yang pertama berasal
dari kalangan santri.
Dari sisi sistem pendidikan, Ponpes Tebuireng tidak menganut suatu
sistem yang inovatif seperti layaknya Gontor atau mempertahankan sistem
salaf seperti Langitan atau Sidogiri. Ponpes Tebuireng cenderung agak
stagnan mungkin karena figur pimpinannya lebih sering berada di Jakarta
daripada di Jombang. Namun demikian, Pondok Tebuireng tetap eksis dengan
sistem pendidikan akomodatif yaitu pendidikan formal dan sedikit
pendidikan diniyah. Lebih detail: Pondok Pesantren Tebuireng.
Informasi web: http://tebuireng.org/sejarah/
5. PONDOK PESANTREN AL-KHAIRAAT PALU
Pesantren Al-Khairaat merupakan pesantren terpopuler dan paling
berpengaruh di luar Jawa khususnya di Sulawesi dan Indonesia Timur. Dan
pesantren besar pertama yang didirikan dan diasuh oleh seorang habaib.
Pesantren Al-Khairaat memiliki banyak cabang di berbagai daerah di
kawasan Indonesia Timur. Apabila ditotal jumlah santri seluruhnya
mencapai puluhan ribu.
6. PONDOK PESANTREN DARUL ULUM BANYUANYAR MADURA (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
LPI Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan Madura — atau lebih dikenal dengan
Pondok Banyuanyar– adalah termasuk dari 5 (lima) pesantren tertua di
Indonesia. Didirikan pada 1787 oleh Kyai Itsbat, pesantren ini
berkembang dengan pesat sampai sekarang.
Di Madura khususnya kabupaten Pameksan, pesantren Banyuanyar memiliki
pengaruh yang tidak kecil. Sistem pendidikan di pesantren ini menganut
sistem kombinasi salaf dan modern. Penguasaan kitab kuning tetap
dipelihara dan pendidikan formal yang sesuai kurikulum pemerintah juga
diadakan untuk memenuhi tantangan dan tuntutan zaman. Oleh karena itu,
tidak heran banyak alumni pesantren ini yang sudah memjadi tokoh
berpengaruh.
7. PONDOK PESANTREN NURUL JADID PROBOLINGGO (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Ponpes Nurul Jadid Paiton dapat dikatakan sebagai pesantren paling
lengkap sarana pendidikan formalnya selain pendidikan agama. Pesantren
ini memiliki lembaga pendidikan dari yang paling bawah seperti TK, SLTP
(MTS, SMP), SLTA (SMA, MA, SMK) sampai perguruan tinggi dengan berbagai
jurusan baik agama (STAINJ) maupun sains seperti teknologi informasi
(STT Nurul Jadid) dan kesehatan (STIKES).
Selain itu, madrasah diniyah, ma’had aly dan tahfidz Al-Quran juga
tersedia di pesantren ini sehingga tidak ada alasan bagi umat Islam
untuk tidak mengirimkan putranya ke pesantren dengan alasan ketiadaan
jurusan yang dicari. Lebih detail: Ponpes Nurul Jadid Paiton
8. PONDOK PESANTREN MUSTHOFAWIYAH SUMUT (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Pesantren tertua di Sumatera Utara ini merupakan pesantren paling
populer dan terbaik di daerah Sumut dan juga tertua (berdiri tahun
1912). Alumninya sudah banyak yang menjadi tokoh lokal dan nasional.
Tidak sedikit yang melanjutkan studi ke luar negeri baik di kawasan
Timur Tengah maupun Barat.
Pesantren Purba Baru, begitu pesantren ini biasa dikenal, adalah
pesantren kombinasi antara sistem modern dan salaf. Modern karena adanya
sistem pendidikan formal dan salaf karena juga mengajarkan kitab
kuning. Lebih detail: Pesantren Musthowaiyah Purba Baru.
Informasi web: http://www.alkhoirot.net/2011/09/pondok-pesantren-musthafawiyah-purba.html
9. PONDOK PESANTREN BUNTET CIREBON (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Pondok Pesantren yang sangat terkenal di kawasan Jawa Barat dan termasuk
salah satu pesantren tertua (berdiri sejak tahun 1785) di Indonesia.
Pesantren ini menjadi cikal bakal pesantren lain di provinsi Jawa
Barat, Banten dan DKI Jakarta. Banyak dari pengasuh pesantren di ketiga
kawasan tersebut merupakan alumni dari Pesantren Buntet. Dengan
demikian, pesantren ini patut disebut sebagai salah satu pesantren
paling berpengaruh. Sistem pendidikan menganut kombinasi antara salaf
dan modern. Lebih detail: Pondok Pesantren Buntet Cirebon
Informasi web: http://www.buntetpesantren.org/p/tentang-buntet-pesantren.html
10. PONDOK PESANTREN AL-KHOIROT MALANG (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Ponpes Al-Khoirot Malang termasuk yang relatif muda (berdiri tahun 1963)
apabila dibandingkan dengan pesantren lain yang masuk 10 besar
pesantren terbaik. Yang membedakan pesantren ini dari pesantren lain
adalah kemampuannya dalam memadukan sejumlah sistem pendidikan dalam
satu paket pendidikan yang holistik untuk semua santri. Tak heran,
pengasuh Pondok Pesantren Banyuanyar saat ini pun termasuk salah satu
alumni Ponpes Al-Khoirot.
Sistem pendidikan yang dianut di pesantren Al-Khoirot adalah
kombinasi dari 4 (empat) jenis pola yaitu pendidikan formal, pendidikan
madin (madrasah diniyah) yang 100% agama, bahasa Arab modern dan kajian
kitab kuning tingkat advanced (pendalaman). Keempat aktifitas pendidikan
ini merupakan kegiatan utama yang harus diikuti oleh semua santri.
Sehingga santri tidak hanya memiliki bekal ijazah formal tapi juga
menguasai kitab kuning dan lancar berbahasa Arab. Selain itu, ada
program tambahan seperti tahfidzul Quran (menghafal Quran), yang
merupakan program pilihan dan Ma’had Aly .
Bagi santri tingkat advanced, program Ma’had Aly menjadi program
khusus yang bertujuan untuk penguasaan santri atas sistem pengambilan
hukum (istinbat al-hukm).
Yang tak kalah penting dari itu semua adalah Konsultasi Agama Islam
secara online melalui internet. Layanan gratis ini dibimbing oleh Dewan
Pengasuh Ponpes Al-Khoirot sendiri. Konsultasi agama ini mendapat
sambutan luas masyarakat muslim baik di Indonesia maupun di luar negeri
seperti Singapura dan Malaysia.
Sumber: http://5antri.blogspot.com/2013/02/10-pesantren-terbaik-di-indonesia.html
.
Versi awal (Juli 2011)
Sebuah artikel tentang 10 peringkat pondok pesantren terbaik versi Kaskuser (lihat
sumber di bawah). Tidak ada kriteria, sehingga sangat subyektif, dan
saya kira lebih pada terkenal tidaknya, namun bolehlah untuk sekedar
pengetahuan.
Jika anda punya usulan pondok pesantren lain, silakan tambahkan di
komentar. Mohon disertai alasannya. Atau anda punya usulan
kriteria/faktor apa saja yang perlu ditinjau dalam menilai kualitas
sebuah pondok pesantren, silakan tulis di bawah.. sebagai masukan bagi
kami, atau pembaca lain yang ingin study lebih lanjut.
Di samping nama pondok, saya berusaha menampilkan madzab dan faham ajarannya.
.
10 Pondok Pesantren Terbaik di Indonesia (versi Kaskuser)
1. Pondok Pesantren Langitan (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Pondok Pesantren Langitan adalah salah satu lembaga pendidikan Islam
tertua di Indonesia. Berdirinya lembaga ini jauh sebelum Indonesia
merdeka yaitu tepatnya pada tahun 1852, di Dusun Mandungan, Desa Widang,
Kecamatan Widang, Tuban, Jawa Timur. Komplek Pondok Pesantren Langitan
terletak di samping bengawan Solo dan berada di atas areal tanah seluas
kurang lebih 7 hektar.
http://langitan.net/
2. Pondok Pesantren GONTOR (non madzab)
Pondok Gontor didirikan pada 10 April 1926 di Ponorogo, Jawa Timur
oleh tiga bersaudara putra Kiai Santoso Anom Besari. Tiga bersaudara ini
adalah KH Ahmad Sahal, KH Zainudin Fananie, dan KH Imam Imam Zarkasy
dan yang kemudian dikenal dengan istilah Trimurti.Pada awalnya Pondok
Gontor hanya memiliki Tarbiyatul Atfhfal (setingkat taman kanak-kanak)
lalu meningkat dengan didirikannya Kulliyatul Mu’alimin Al-Islamiah
(KMI) yang setara dengan lulusan sekolah menengah. Pada tahun 1963
Pondok Gontor mendirikan Institut Studi Islam Darussalam (ISID).
http://gontor.ac.id/
3. Pondok Pesantren Daar El-Qolam (non madzab)
Pondok Pesantren Daar el-Qolam (معهد دار القلم للتربية الإسلامية)
adalah sebuah pondok pesantren berlokasi di Desa Pasir Gintung,
Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten yang didirikan
pada tanggal 20 Januari 1968. Pesantren ini adalah gagasan Haji Qasad
Mansyur yang direalisasikan oleh Drs. K.H. Ahmad Rifai Arief
(1942-1997). Setelah K.H. Ahmad Rifa’i Arief meninggal dunia pada
tanggal 15 Juni 1997, pondok ini dilanjutkan oleh K.H. Drs. Ahmad
Syahiduddin, K.H. Adrian Mafatihullah Karim dan Hj. Enah Huwaenah.
Hingga Maret 2009, Pondok Pesantren Daar el-Qolam merupakan pondok
pesantren terbesar sedaerah Banten, dengan jumlah santri 4298 jiwa.
http://www.daarelqolam.ac.id/mp/welcome.aspx
4. Pondok Pesantren DARUNNAJAH (non madzab)
Pada tahun 1942 K.H. Abdul Manaf Mukhayyar mempunyai sekolah Madrasah
Al-Islamiyah di Petunduhan Palmerah. Tahun 1959 tanah dan madrasah
tersebut digusur untuk perluasan komplek Perkampungan Olah Raga Sea
Games, yang sekarang dikenal dengan komplek Olah Raga Senayan. Untuk
melanjutkan cita-citanya, maka diusahakanlah tanah di Ulujami.
Tahun 1960, didirikan Yayasan Kesejahteraan Masyarakat Islam (YKMI),
dengan tujuan agar di atas tanah tersebut didirikan pesantren. Periode
inilah yang disebut dengan periode cikal bakal, sebagai modal pertama
berdirinya Pondok Pesantren Darunnajah.
http://darunnajah.com/
5. Pondok Pesantren Tebuireng (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Pondok Pesantren Tebuireng adalah salah satu pesantren terbesar di
Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Pesantren ini didirikan oleh KH. Hasyim
Asy’arie pada tahun 1899. Selain materi pelajaran mengenai pengetahuan
agama Islam, ilmu syari’at, dan bahasa Arab, pelajaran umum juga
dimasukkan ke dalam struktur kurikulum pengajarannya. Pesantren
Tebuireng telah banyak memberikan konstribusi dan sumbangan kepada
masyarakat luas baik, terutama dalam dunia pendidikan Islam di
Indonesia.
http://www.tebuireng.net/
6. Pondok Pesantren Al Ihya Ulumuddin (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
pada 24 Nopember 1925 didirikan pondok pesantren di Desa Kesugihan,
Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, yang kemudian dikenal dengan
nama pondok pesantren Kesugihan. Kepemimpinan ponpes ini kemudian
dilanjutkan oleh KH Ahmad Mustholih dan KH Chasbulloh Badawi, putra
pendiri.
7.Ponpes Asy Syafi’iah Nahdatul Wathon (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Maulana al-Syaikh Tuan Guru Kyai Hajji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
Muhammad Zainuddin Abdul Madjid belajar di Tanah Suci Mekah selama 13
tahun kemudian kembali ke Indonesia atas perintah dari guru beliau yang
paling di kagumi, yakni Syaikh Hasan Muhammad al-Masysyath, pada tahun
1934. Setiba di Pulau Lombok beliau mendirikan Sekembali dari Tanah Suci
Mekah ke Indonesia mula-mula beliau mendirikan pesantren al-Mujahidin
pada tahun 1934 M. kemudian pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1356 H/22
Agustus 1937 M. beliau mendirikan Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah
Islamiyah (NWDI). Madrasah ini khusus untuk mendidik kaum pria. Kemudian
pada tanggal 15 Rabiul Akhir 1362 H/21 April 1943 M. beliau mendirikan
madrasah Nahdlatul Banat Diniah Islamiyah (NBDI) khusus untuk kaum
wanita. Kedua madrasah ini merupakan madrasah pertama di Pulau Lombok
yang terus berkembang dan merupakan cikal bakal dari semua madrasah yang
bernaung di bawah organisasi Nahdlatul Wathan. Dan secara khusus nama
madrasah tersebut diabadikan menjadi nama pondok pesantren ‘Dar
al-Nahdlatain Nahdlatul Wathan’. Istilah ‘Nahdlatain’ diambil dari kedua
madrasah tersebut. Beliau aktif berdakwah keliling desa di Pulau Lombok
dan mengajar.
http://www.nahdlatulwathan.org/
7. Pondok Pesantren Al Mu’min (wahabiyah)
pondok Pesantren Al Mu’min adalah sebuah pesantren di Ngruki, Solo
yang didirikan oleh “enam serangkai”: Abdullah Sungkar, Abu Bakar
Ba’asyir, Yoyok Rosywadi, Abdullah Baradja, Abdul Qohar H. Daeng Matase,
dan Hasan Basri.
Pondok ini berdiri sejak tahun 1974 di lokasinya hingga sekarang, di
selatan terminal angkutan dalam kota Surakarta, Terminal Tipes, namun
berada di wilayah administrasi Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo. Setahun
sebelumnya ia merupakan sebuah kelompok pengajian kekeluargaan (usrah).
Unit dakwah awalnya adalah sebuah siaran radio non-komersial.
8. Pondok Pesantren Al Khairaat (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
guru besar alalamah sayid idrus bin salim aljufri pendiri sebuah
yayasan lembaga pendidikan islam alkahirat, beliau di lahirkan di taris,
hadramaut pada14 sya’ban 1309 H bertepatan dengan 15 maret 1881 M,
ulama hadramaut yang berhijrah ke indonesia dan menetap di palu
(sulawesi tengah). yayasan alkahiraat, yang kini telah memiliki cabang
lebih dari 1800 madrasah dan sekolah, terdiri dari TK, SD, SMP, SMA,
SMK, MI, MTS, MA, hingga Universitas.
9.Pondok pesantren Putri Al Kenaniyah (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Pondok pesantren ini diresmikan pada tanggal 4 Sya’ban 1414 H/ 16
Januari 1944 M, oleh para Alim Ulama, diantaranya adalah mantan presiden
RI ke 4 Bapak KH. Abdurrahman Wahid, KH. Syamsuri Badawi dan KH. Zayadi
Muhajir serta beberapa tokoh masyarakat disekitar Kecamatan Pulo Gadung
Jakarta Timur.
10. Pondok Pesantren La Tansa (non madzab)
Pondok Pesantren La Tansa adalah sebuah pondok pesantren modern yang
terletak di daerah Parakansantri, Cipanas, Lebak, Banten. Pesantren ini
didirikan oleh Drs. K.H. Ahmad Rifa’i Arief (Almarhum) yang bertindak
juga sebagai pemimpin pesantren Daar el-Qolam (Pasir Gintung, Jayanti,
Tangerang) saat itu. Kini, setelah pendiri wafat, Pesantren La Tansa
dipimpin oleh K.H. Adrian Mafatihullah Karim, MA dan K.H. Sholeh, S.Ag,
MM. Lembaga ini bernaung di bawah Yayasan La Tansa Mashiro, yang juga
didirikan oleh Drs K.H. Ahmad Rifa’i Arief
Kamis, 10 Desember 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
mari mondok di pesantren salafiyah
BalasHapus