DIRECT RESEARCH MELASTI
WADUK SIMAN
DESA
SIMAN KECAMATAN KEPUNG KABUPATEN KEDIRI
PROGRAM STUDI
PERBANDINGAN AGAMA
JURUSAN USHULUDDIN DAN
ILMU SOSIAL
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI
JL. SUNAN
AMPEL 07 NGRONGGO
2014/2015
Kata
Pengantar
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wa barakatuh
Om
Swastiastu
Namo
Buddhaya
Berkah
Dalem
Salam
Kasih, Damai dan sejahtera
Izinkan
kami mahasiswa dari prodi Perbandingan Agama mengucapkan syukurilah
Alhamdulillah sebesar-besarnya hanya kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberi nikmat kepada kita sehingga tidak ada yang kurang suatu apapun.
Shalawat
serta salam tetap tercurahkan hanya kepada sang revolusioner sejati, uswatun
hasanah, al- Amin, lelaki penggenggam hujan, maithreya, sang himmada dan masih
banyak lagi gelar yang tersandingkan untuknya, sungguh yang mulia Muhammad SAW.
Terima
kasih kami ucapkan kepada Pak Arif selaku kaprodi yang mengizinkan kami
mengikuti acara Direct Research Melasti di Wduk Siman. Terima kasih juga kepada
DEMA PS Perbandingan Agama yang sudi meluangkan waktunya demi terselenggaranya
pembelajaran observasi teman-teman kemarin.
Kepada
teman-teman yang seperjuangan dalam menuntut ilmu dibidang yang sama terima
kasih atas perjuangan kalian, tulisan ini belum sempurna dan masih begitu
banyak kekurangan. Maka dari itu, kritik dan saran dalam perbaikan tulisan ini
sangat kami harapkan.
Direct Research Melasti Di
Waduk Siman Kepung
A.
Pengertian
Melasti merupakan agenda rutin dari
umat hindu yang dilakukan sekali dalam setahun, melasti sendiri mempunyai arti
penyucian Wana Agung dan Wana Uyub menuju peningkatan kualitas kerja. Apa itu Wana
Agung dan Wana Uyub? Wana Agung berarti Alam semesta sedangkan Wana Uyub berarti
diri manusia itu sendiri, jadi melasti adalah ritual pembersihan alam semesta
dan manusia sebagai peningkatan kualitas kehidupan.
B.
Rangkaian kegiatan
Ritual melasti dilaksanakan seminggu
sebelum acara inti dari perayaan hari raya nyepi. Untuk rangkaian ritual itu
sendiri terdiri atas :
1)
Nyingkep
Nyingkep adalah pengarakan Joli dengan diiringi musik-musik
gamelan, Joli sendiri merupakan Sesajen yang akan di persembahkan kepada para
dewa dan roh nenek moyang, joli memiliki syarat yaitu harus berisi benda-benda
yang berasal dari alam yang terpenting adalah adanya daun hijau dan juga
buah-buahan.
Di Waduk Siman sendiri Nyingkep dilakukan oleh
seluruh elemen umat Hindu se-kabupaten Kediri dimana setiap kecamatan yang ada
di kabupaten atau kota diwajibkan membuat, membawa, dan mengarak Joli.
Arak-arakan joli dilakukan dari Sekolah Menengah Kejuruan di desa setempat
menuju Waduk Siman, dalam arak-arakan tersebut masing-masing daerah yang
mengikuti melasti saling berkreasi dengan menampilkan kesenian daerahnya
masing-masing termasuk pakaian dan Musik yang dimainkan.
2)
Persembahan
Joli
Setelah
joli diarak dan sampai di waduk Siman,
joli dikumpulkan menjadi satu yang kemudian oleh Pandeta dibacakan
mantra-mantra dan juga bunyi-bunyian lonceng untuk mengundang para Dewa dan Roh
nenek moyang untuk hadir dan menerima persembahan joli tersebut.
3)
Sembahyang
Sembahyang
dilakukan setelah ritual persembahan selesai. Syarat-syarat sembahyang yaitu
harus adanya air, dupa, dan kembang. Dupa dan kembang dapat dibawa dari rumah
masing-masing sedangkan air berasal dari para pemangku dan juga panitia ritual
melasti, para pemangku memerciki setiap orang yang hadir dengan air Pengelokan.
Apa itu air Pengelokan?, air Pengelokan adalah air yang diambil dari tujuh
sumber mata air pilihan yang digunakan sebagai alat yang digunakan sebelum
melakukan sembahyang. Mungkin kalau di bandingkan dengan agama Islam, air
Pengelokan diartikan sebagai Wudlu sebelum melakukan Sholat. Waallahu A’lam
4)
Pelarungan
Joli
pelarungan
Joli adalah sebagai simbol pembuangan
dosa dan sifat-sifat tercela yang ada pada manusia. Ritual pelarungan Joli
adalah acara puncak dari melasti, karena inti dari melasti adalah membuang
sifat-sifat tercela sehingga diri seseorang menjadi bersih.
C.
Acara Lanjutan
Melasti merupakan sebagian kecil dari rangkaina ritual umat Hindu
dalam perayaan Hari Raya Nyepi karena sebenarnya rirual yang dilakukan banyak
bukan hanya melasti, ritual-ritual
tersebut yakni
1)
Melasti
2)
Tawur
Agung
3)
Pembakaran
Ogoh-ogoh
4)
Nyepi
(Tapa Brata)
5)
Dharma
Santi
Demikian
laporan penelitian yang lebih tepat disebut sebagai reportase jurnal harian dari dewan pers progam study perbandingan
agama dalam kegiatan direct research di Waduk Siman Kepung. Selamat dan sukses
temanku, saudaraku, sahabatku, salam kasih damai sejahtera untuk kalian semua.
Wassalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakaatuh
0 komentar:
Posting Komentar