BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Romawi
ialah peradaban dunia yang letaknya terpusat di kota Roma masa kini. Peradaban
Romawi dikembangkan Suku Latia yang menetap di lembah Sungai Tiber. Suku Latia
menamakan tempat tinggal mereka ‘Latium’. Latium merupakan kawasan lembah
pegunungan yang tanahnya baik untuk pertanian. Penduduk Latium kemudian disebut
bangsa Latin. Pada mulanya, di daerah Latium inilah bangsa Latin hidup dan
berkembang serta menghasilkan peradaban yang tinggi nilainya.
Selain itu, kota Romawi juga memiliki system kepercayaan yang khas yaitu kepercayaan pada dewa-dewa yang identic dengan keseharian mereka.
Selain itu, kota Romawi juga memiliki system kepercayaan yang khas yaitu kepercayaan pada dewa-dewa yang identic dengan keseharian mereka.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana Sejarah dan Perkembangan Agama Romawi
Kuno?
2.
Bagaimana Ajaran dan Praktek Keagamaan Agama
Romawi Kuno?
3.
Apa saja hasil peradaban Agama Romawi Kuno yang
masih ada sampai sekarang?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah dan
Perkembangan Romawi Kuno
Peradaban
Romawi dikembangkan Suku Latia yang menetap di lembah Sungai Tiber. Suku Latia
menamakan tempat tinggal mereka ‘Latium’. Latium merupakan kawasan lembah
pegunungan yang tanahnya baik untuk pertanian. Penduduk Latium kemudian disebut
bangsa Latin. Pada mulanya, di daerah Latium inilah bangsa Latin hidup dan
berkembang serta menghasilkan peradaban yang tinggi nilainya. Kota Roma
yang menjadi pusat kebudayaan mereka terletak di muara sungai Tiber. Sejarah
berdirinya Kota Roma yang yang terletak di Lembah Sungai Tiber tidak diketahui
secara pasti. Legenda menyebut bahwa Roma didirikan dua bersaudara keturunan
Aenas dari Yunani, Remus dan Romulus. [1]
Roma didirikan
oleh dua orang kakak beradik, Romulus dan Remus, cucu raja Numitor. Saudara
raja yang jahat, Amulius, memasukan kedua bersaudara yang masih bayi itu
kesebuah keranjang lalu dibuang ke sungai Tiber. Tetapi mereka diselamatkan dan
disusui oleh serigala betina. Mereka mendirikan Roma. Namun keduanya bertikai
dan Remus terbunuh. Romulus kemudian menjadi raja yang pertama. Roma berhasil
menundukkan bangsa-bangsa yang tinggal disekitarnya, baik dengan jalan
kekerasan maupun jalan damai. Hingga akhirnya Roma berhasil menguasai seluruh
Italia Tengah. [2]
Sebelumnya,
sekitar tahun 492 SM, daerah Latium sebagai tempat berdirinya kota Roma
dikuasai oleh kerajaan Etruskia, yang terletak disebelah utaranya sampai pada
tahun 500 SM. Pada tahun 500 SM bangsa Latium memberontak terhadap kerajaan
Etruskia dan berhasil memerdekaan diri serta mendirikan negara sendiri yang
berbentuk republik. Maka sejak itu, Roma menjadi republik dan kepala negaranya
disebut konsul yang dipilih setiap tahun sekali. Konsul selain menjadi penguasa
negara juga ketua senat dan panglima besar.
a)
Periode Zaman Kerajaan (1000 – 510 SM)
Pada masa ini
Semenanjung Apenina dihuni oleh bangsa pendatang dari Laut Kaspia sedangkan di
bagian Selatan di huni oleh bangsa Funisia dan Yunani. Diantara mereka terjadi
percampuran sehingga melahirkan bangsa Romawi.
Menurut
Vergilius dalam karyanya Aenens, kota Roma didirikan pada 1754 SM, oleh Romulus anak Aeneis dan
Lavinia putri Latinus (Raja negeri Latinum) yang telah membunuh saudara
kembarnya Remus.
Kerajaan Roma
diperintah seorang raja yang merangkap sebagai panglima perang dan hakim
tinggi. Dalam menjalankan pemerintahannya Raja dibantu oleh Senat, yang terdiri
300 orang golongan patricier (bangsawan) dengan jabatannya seumur hidup dengan
bertugas sebagai penasihat kerajaan. Roma menjadi negara Republik yang dikuasai
kaum bangsawan (Aristokrasi).
Raja-raja pada
saat periode kerajaan:
-
Romulus
-
Noma Pompilus
-
Tullus Hostilius
-
Ancus Priscus
-
Tarquinius Priscus
-
Servius Tullius
-
Tarquinius Superbus
b)
Periode Zaman Republik (510 –31 SM)
Pada masa ini
Roma berbentuk Republik yang pemerintahannya dijalankan oleh dua orang Konsul
yang dipilih oleh rakyat yang bertugas mengendali pasukan, berhak menyatakan
perang, menentukan jumlah pajak dan membuat aturan hukum. Kemudian dibentuk
dewan yang terdiri :
1)
Kepala
pemerintahan dipegang dua orang konsul dan didampingi senat.
2)
Senat,
yaitu golongan bangsawan dan sebagai badan penasehat.
3)
Dewan Perwakilan Rakyat, sebagian besar kaum
bangsawan, hanya 4 orang golongan rakyat biasa. Dan 4 orang ini mempunyai Hak
Veto. Sering terjadinya pertentangan antara mereka, sehingga golongan rakyat
mengungsi ke pegunungan. Hal ini menyebabkan golongan bangsawan menderita.
Akibatnya golongan rakyat dipanggil dan diadakan perundingan sehingga
menghasilkan kesepakatan persamaan hak yang dituangkan dalam “Twaalftafelenwet”
yaitu 12 meja batu undang-undang.
4)
Pontifex
Maximus, yaitu kepala agama
c)
Periode Zaman Kekaisaran (31 SM – 476 M)
Pada periode ini, bentuk
pemerintahan Romawi berubah menjadi monarkhi yang dipimpin oleh seorang kaisar.
Kaisar-kaisar yang pernah memerintah adalah :
1)
Kaisar Octavianus dengan gelar Kaisar Agustus
dan Princeps Civitas (warga tertinggi yang terpilih,yang adil dan bijaksana)
adalah peletak dasar kekaisaran Romawi. Wilayahnya meliputi Afrika Utara, Asia
Barat, dan sebagian besar Eropa.Kaisar Octavianus berkuasa hingga tahun 14 M.
Hal penting yang ia wariskan adalah dimulainya penanggalan Masehi yang
bertepatan dengan lahirnya Isa Al Masih.
2)
Kaisar Romawi berikutnya adalah Kaisar Nero
(54-68 SM), Kaisar Nero terkenal sangat kejam dan membunuh para pemeluk agama
Kristen.
3)
Kaisar Kaligula, terkenal kekejamannya
4)
Kaisar Vesvasianus (69-79 M), terkenal karena
penindasannya terhadap bangsa Yahudi di Palestina, sehingga bangsa Yahudi
terusir dari negerinya dan menyebar ke penjuru dunia
5)
Kaisar Hardianus (117-138 M)
6)
Kaisar Konstantin Agung (306-337M)
7)
Kaisar Theodosius (378-395M).
Pada masa Theodosius
Romawi dibagi menjadi dua, Romawi Barat dengan ibukota Roma dan Romawi Timur
dengan ibukota Konstantinopel. Romawi Barat jatuh tahun 476 M. oleh Odoakar
seorang panglima tentara sewaan Jerman, Romawi Timur jatuh tahun 1453 M. ke
tangan Turki dan berubah menjadi Istambul.[4]
d)
Pada masa Gothik (100 – 1400 M),
kebudayaan
Romawi tidak dapat dipisahkan dari perkembangan Agama kristen. Agama Kristen
atau Nasrani sebenarnya telah berkembang sejak zaman pemerintahan Tiberius.
Agama ini disiarkan oleh Yesus (Isa) dari Nazareth, yang dilahirkan di
Palestina. Agama Kristen ini berbeda dengan kepercayaan rakyat Romawi yang
poltheis. Agama Nasrani memiliki kepercayaan monoteis. Dengan
pertimbangan-pertimbangan politik dan kemanan negara, Tiberius menjatuhkan hukuman
mati kepada Yesus pada tahun 33 M. Tetapi kematian Yesus ini tidak berarti
Agama Kristen lenyap dari kehidupan masyarakat Romawi.
Setelah Yesus
atau Nabi Isa disalib dibukit Gologota, Agama Kristen berkembang sampai Mesir,
Syria, Asia Kecil, dan ke Roma. Hampir selama tiga abad para pengikut Agama
Kristen dalam ketakutan dan pengejaran oleh penguasa Roma. Pada tahun 395 SM.
Agama Kristen ditetapkan sebagai agama negara. Dari masyarakat pemeluknya
lambat laun timbul suatu bentuk kelompok kegerejaan yang disusun menurut
organisasi-organisasi yang ada di Imperium Romanum (penguasa Roma).
Periode Gothik,
seni Kristen mengalami hambatan-hambatan yang disebabkan oleh perpindahan
pemerintahan dari Konsatantinopel ke Byzantium. [5]
Kekaisaran romawi mengalami perpecahan menjadi
Romawi Barat dan Romawi Timur. Romawi Barat mengalami keruntuhan tahun 335
M.
Ketika penguasa
Roma masih memusuhi para pengikut Agama Kristen, di Roma sendiri secara
sembuyi-sembunyi berkembang seni Katamba. Sejak saat itulah lahir seni
Katakomba yang meruapakan tanda lahirnya seni kristen awal. Katakomba sendiri
merupakan kuburan-kuburan bawah tanah.
Ketika gereja
mengalami kemerdekaan kembali pada abad ke-4, kemudian Agama Kristen dijadikan
agama resmi, mulailah perkembangan seni banguan gereja. Pada masa itu, para
arsitek membangun gereja dengan menggunakan konsep dasar seni bangunan Basilika
bangsa Romawi, yaitu suatu bangunan untuk pertemuan-pertemuan umum berbentuk
persegi panjang. Perkembangan selanjutnya adalah bagunan gereja dengan menara
lonceng pada bad ke-6. Seperti gereja St.Andrea di Mantua dan gereja
St.Novella di Feirence.[6]
B.
Ajaran dan Praktek Keagamaan Romawi Kuno
a) Kepercayaan Terhadap Dewa
Pada awalnya,
Bangsa Romawi menganut paham animisme dengan menyembah terhadap roh-roh leluhur
mereka. Sekarang kepercayaan mereka menjadi politeisme dengan menyembah banyak
dewa. Mereka menjadikan setiap Tuhan sebagai maifestasi kehidupan dan wujud
yang memiliki kekuatan di luar alam pikiran normal (supranatural). Para tuhan
atau Dewa membantu orang-orang yang beribadah kepada mereka dengan
bersembahyang, berdoa, dan ibadah lainnya.karna itu, bangsa ini
membanggun kuil-kuil besar untuk melaksanakan ritual keagamaan terhadap para
dewa.
Masyarakat
Romawi meyakini ramalan. Mempercayai ayam suci dan tatacara menyantapnya,
begitu juga hati binatang, baik bentuk maupun warnanya. Tempat-tempat
penyembelihan hewan dibangun disamping tembok rumah mereka. Dalam hal
pengobaran api abadi, para pemuka agama memegang kendali. Menyerahkan keamanan
dan penjagaan rumah kepada Dewa Jenus, Dewa Cahaya dan Keselamatan. Kuil
merupakan tempat penyembahan terhadap dewa mereka.
Kemudian
terjadilah pencampuran antara kepercayaan Yunani dan Romawi. Hal tersebut dapat
dilihat pada mayoritas bangsa Romawi yang terpengaruh bangsa Yunani. Dewa-dewa
Romawi adalah cerminan dari dewa-dewa Yunani. Perbedaannya hanya dalam hal nama
saja.
ü
Jupiter – Zeus
ü
Mars – Ares
ü
Yuno – Hera
ü
Minerva –
Athena
ü
Venus –
Aprodhite[7]
Masyarakat mengadopsi hal tersebut berdasarkan cerita mitologi
Yunani, bukan dari imajinasi mereka. Berikut ini adalah urutan nama-nama dewa
Romawi:
1)
Jupiter
(raja dewa-dewa)
2)
Bacchus
(dewa anggur)
3)
Diana
(dewi perburuan)
4)
Yuno
(ratu para dewa/dewi rumah tangga)
5)
Mars
(dewa perang)
6)
Mercury (dewa utusan)
7)
Minerva (dewi pengetahuan)
8)
Neptune(dewa
laut)
9)
Venus
(dewi cinta dan kecantikan)
10)
Apollo
11)
Ceres
12)
Vesta
13)
Kupido (dewa romantisme dan cinta)
14)
Pluto (raja dunia bawah)
15)
Proserpine ( ratu dunia bawah)
16)
Saturnus (dewa pertanian)
17)
Vulkan, dewa api dan pandai besi.
Selain itu
masyarakat Romawi mempercayai bahwa Hercules keturunan dewa berwujud manusia.
Dia adalah orang yang paling berjiwa patriot dikalangan masyarakat Romawi.
Selain dikultuskan dan diabadikan setelah kematiannya, dia sesekali disembah.
Tahun 456 SM, telah
berlaku undang-undang tertulis pertama di Romawi The Law of The Twelve
Tables. Masyarakat Romawi menyembah berhala hingga kedatangan agama
Nasrani. Pada akhirnya, agama ini berhasil menggantikan posisi agama pagan. Hal
tersebut terjadi setelah konflik keduanya berlangsung selama lebih dari 3 abad.
b)
Kepercayaan Agama Kristen
Perkembangan kepercayaan bangsa Romawi berikutnya setelah kepercayaan pada dewa yaitu munculnya ajaran Kristen. Setelah lahirnya agama kristen, ditanah Judea yang merupakan wilayah kekaisaran Romawi maka agama yang baru ini mulai berkembang bahkan sampai di Roma sebagai pusat pemerintahan. Penyebaran ke arah barat dilakukan oleh Petrus dan Paulus. Penganut agama kristen semakin banyak terutama dari golongan budak (kaum tertindas).
Mengapa para kaisar Romawi lalu memerintahkan pasukannya untuk menindas penganut agama kristen? Karena ajaran agama kristen dapat menggoyahkan sendi-sendi kekuasaan kaisar. Ajaran tersebut adalah:
a. bersifat monotheisme sedangkan agama Romawi bersifat polytheisme,
b. menolak pendewaan kaisar,
c. menolak perbudakan, dan
d. menolak wajib militer dan berperang. [8]
Berkaitan dengan kepercayaan itu berkembanglah bangunan pemujaan terhadap dewa-dewi seperti gedung Pantheon yaitu rumah dewa bagi bangsa Romawi. Setelah agama kristen ditetapkan sebagai agama negara maka Roma kemudian menjadi pusat agama Roma Katolik dengan pemimpinnya yang disebut Paus serta dibangun gereja yang megah dikenal sebagai gereja Santo Petrus.
Perkembangan kepercayaan bangsa Romawi berikutnya setelah kepercayaan pada dewa yaitu munculnya ajaran Kristen. Setelah lahirnya agama kristen, ditanah Judea yang merupakan wilayah kekaisaran Romawi maka agama yang baru ini mulai berkembang bahkan sampai di Roma sebagai pusat pemerintahan. Penyebaran ke arah barat dilakukan oleh Petrus dan Paulus. Penganut agama kristen semakin banyak terutama dari golongan budak (kaum tertindas).
Mengapa para kaisar Romawi lalu memerintahkan pasukannya untuk menindas penganut agama kristen? Karena ajaran agama kristen dapat menggoyahkan sendi-sendi kekuasaan kaisar. Ajaran tersebut adalah:
a. bersifat monotheisme sedangkan agama Romawi bersifat polytheisme,
b. menolak pendewaan kaisar,
c. menolak perbudakan, dan
d. menolak wajib militer dan berperang. [8]
Berkaitan dengan kepercayaan itu berkembanglah bangunan pemujaan terhadap dewa-dewi seperti gedung Pantheon yaitu rumah dewa bagi bangsa Romawi. Setelah agama kristen ditetapkan sebagai agama negara maka Roma kemudian menjadi pusat agama Roma Katolik dengan pemimpinnya yang disebut Paus serta dibangun gereja yang megah dikenal sebagai gereja Santo Petrus.
C.
Hasil Peradaban
Agama Romawi Kuno yang Masih ada sampai sekarang
a)
Sejarah
Tahun Baru 1 Januari
Dalam buka The
World Book Encyclopedia tahun 1984, volume 14, halaman 237.
“The
Roman ruler Julius Caesar established January 1 as New Year’s Day in 46 BC. The
Romans dedicated this day to Janus , the god of gates, doors, and beginnings.
The month of January was named after Janus, who had two faces – one looking
forward and the other looking backward.”
Artinya
kurang lebih begini :
“Penguasa Romawi Julius Caesar menetapkan 1 Januari sebagai hari
permulaan tahun baru semenjak abad ke 46 SM. Orang Romawi mempersembahkan hari
ini (1 Januari) kepada Janus, dewa segala gerbang, pintu-pintu, dan permulaan
(waktu). Bulan Januari diambil dari nama Janus sendiri, yaitu dewa yang
memiliki dua wajah – sebuah wajahnya menghadap ke (masa) depan dan sebuahnya
lagi menghadap ke (masa) lalu.”[9]
Sosok dewa Janus dalam mitologi Romawi
Dewa Janus sendiri adalah sesembahan kaum Pagan Romawi, dan pada
peradaban sebelumnya di Yunani telah disembah sosok yang sama bernama dewa
Chronos. Sejarah pelestarian budaya Pagan (penyembahan berhala) sudah ada
semenjak zaman Hermaic (3600 SM) di Yunani.
Bulan Januari (bulannya Janus) juga ditetapkan setelah Desember
dikarenakan Desember adalah pusat Winter Soltice, yaitu hari-hari dimana kaum
pagan penyembah Matahari merayakan ritual mereka saat musim dingin. Pertengahan
Winter Soltice jatuh pada tanggal 25 Desember, dan inilah salah satu dari
sekian banyak pengaruh Pagan pada budaya Kristen selain penggunaan lambang salib. Tanggal 1 Januari sendiri adalah seminggu setelah pertengahan
Winter Soltice, yang juga termasuk dalam bagian ritual dan perayaan Winter
Soltice dalam Paganisme.
Kaum Pagan sendiri biasa merayakan tahun baru mereka (atau Hari
Janus) dengan mengitari api unggun, menyalakan kembang api, dan bernyanyi
bersama. Kaum Pagan di beberapa tempat di Eropa juga menandainya dengan memukul
lonceng atau meniup terompet.[10]
b) Perayaan Valentine
Tradisi Roma
kuno. Lama sebelum Kristianity dinyatakan sebagai agama resmi kerajaan
Romawi. oleh
kaisar Contantine (313-337 AD), tanggal 14 dan 15 adalah hari besar orang
Romawi, perayaan besar ini dikenal dengan nama Lupercalia. Perayaan ini
sangat populer bahkan sampai abad ke lima AD – sedikitnya 150 tahun setelah
pernyataan Constantine tersebut.
Perayaan
Lupercalia adalah rangkaian upacara penyucian dan kesuburan di masa Romawi K[i]uno
(13-18 Februari). Dua hari pertama dipersembahkan untuk dewi mabuk-cinta (queen
of feverish love) Juno Februata (dari mana kata bulan Febuari berasal). Dipercayai juga sebagai perayaan menghormati berhala Lupercus/
Lupercal. dan Faunus, juga Romulus dan Remus,
yang terakhir menurut dongeng Roma adalah pendiri kota Roma kuno.[11]
Pada hari
perayaan tersebut, rakyat berkumpul di sebuah tempat ibadah, di mana
wanita-wanita muda menulis nama-nama mereka, menaruhnya di kotak undian. Para
pria mengambil nama-nama tersebut. Mereka akan menjadi pasangan selama perayaan
tersebut bahkan bisa terus sampai perayaan tahun berikutnya. Tanggal 15
Februarinya, para imam (disebut Luperci) melakukan korban sembelihan binatang
kambing dan anjing untuk meminta perlindungan dewa Lupercalia / Lupercus
(berbentuk srigala). Ibadah pengorbanan ini terjadi di depan Porta Romana,
sisi barat dari bukit Palatine, dimana terdapat goa Lupercus. Kulit dari binatang korban ini
kemudian dibuat sebagai pecut-pecut atau tali-tali pemukul untuk ibadah
kesuburan kandungan. Dua pria berpakaian minim akan berlari-lari di jalan
kota tua Palatine dengan pecut-pecut di tangan mereka, dan para wanita, dan
ternak juga dibawa ke jalan – akan sengaja berdiri di jalan yang akan dilewati
pemuda tersebut untuk mendapat ’sabetan’ (sentuhan berkat), dipercayai bahwa
janin mereka akan menjadi subur dengan sentuhan tali kulit tersebut.
Perayaan dan
ibadah Lupercalia yang terkenal ini tetap hidup sampai akhir pemerintahan Anastasius I
(491-518 AD). Namun di akhir abad kelima, 498 AD, Paus Gelasius
memutuskan merubah perayaan Eve of
Lupercalia (14 Febuari; satu hari sebelum
puncak perayaan Lupercalia) menjadi hari St. Valentine; perayaan kawin kontrak dan kesuburan menjadi perayaan hari orang
kudus Roma Katolik.[12]
D.
Angka
Bangsa Romawi mempergunakan beberapa sistem berbeda untuk penulisan angka. mereka menulis angka seperti ini: I II III IV V dan di lain.
Bangsa Romawi mempergunakan beberapa sistem berbeda untuk penulisan angka. mereka menulis angka seperti ini: I II III IV V dan di lain.
E.
Nama Planet
Hingga saat ini nama-nama planet
yang ada di tata surya khususnya di Galaksi Bimasakti berasal dari nama-nama
dewa zaman Romawi Kuno. Seperti :
a)
Mercury Planet Utarid
b)
Venus Planet Kejora
c)
Earth Planet Bumi
d)
Mars Planet Marikh
e)
Jupiter Planet Musytari
f)
Saturn Planet Zuhal
g)
Uranus Planet Uranus
h)
Neptune Planet Neptune [13]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Peradaban Romawi dibagi menjadi
tiga periode yaitu:
a)
Periode Zaman Kerajaan (1000 – 510 SM)
b) Periode
Zaman Republik (510 –31 SM)
e)
Periode Zaman Kekaisaran (31 SM – 476 M)
Ajaran dan Praktek Keagamaan Romawi
Kuno ada dua yaitu:
a) Kepercayaan Terhadap Dewa
nama-nama dewa Romawi: Jupiter (raja dewa-dewa), Bacchus (dewa
anggur), Diana (dewi perburuan), Yuno (ratu para dewa/dewi rumah tangga), Mars
(dewa perang), Mercury (dewa utusan), Minerva (dewi pengetahuan), Neptune(dewa
laut), Venus (dewi cinta dan kecantikan), Apollo, Ceres, Vesta, Kupido (dewa romantisme dan cinta),
Pluto (raja dunia bawah), Proserpine ( ratu dunia bawah), Saturnus
(dewa pertanian), Vulkan (dewa api dan pandai besi).
b) Kepercayaan Agama Kristen
Hasil
Peradaban Agama Romawi Kuno yang Masih ada sampai sekarang yaitu:
a)
Sejarah
Tahun Baru 1 Januari
b) Perayaan Valentine
c)
Angka
d)
Nama Planet
[1]
Sami bin Abdullah al-Maglouth, Ensiklopedia Atlas Agama-Agama( PT Niaga
Swadaya, 2011), hlm. 54.
[2]
Ibid, Hlm. 59
[3]
Ibid, hlm. 61
[4]
Hadas, Moses. 1975. Roma Masa Kekaisaran, time life internasional. Tira
Pustaka. Bandung hlm. 78
[5]
https://atpic.wordpress.com/2010/12/30/periode-gothic-abad-13-14-m
diakses tanggal 25 maret 2015
[8]
Miranda
Smith dll, Ensikopedia Sejarah dan Budaya ( Jakarta: PT Ikrar Mandiri Abadi,
2009), h. 50-51.
[9]
Ibid, hlm. 79
[10] Ibid, hlm. 81
[11] Ibid, hlm 85
[12]
Ibid, hlm. 87
[13]
file:///F:/planet%20tatasurya.htm
diakses tanggal 25 Maret 2015
0 komentar:
Posting Komentar